Rabu, 19 November 2008

Asal Usul Aru Palakka

Aru Palakka lahir pada tahun 1635 di desa Lamatta (Mario Riwawo, Soppeng). Ayahnya bernama La Pottobune, Aru Tana Tengnga dan Datu Lompulle. Ibunya bernama We Tenrisui, Datu Mario Riwawo.

We Tenrisui puteri Raja Bone XII, La Tenrirua Sultan Adam Matinroe Ribantaeng. Dengan demikian, Aru Palakka adalah seorang pangerang Bone menurut garis ibu, sehingga di juga berhak mewarisi takhta Kerajaan Bone.

Nama Aru Palakka cukup banyak, sehingga bila dirangkaikan dalam satuan baris menjadi panjang. Setiap kata nama Aru Palakka, mengandung makna yang berkaitan dengan peran perjuangan sehingga perlu dijelaskan. Nama kecilnya La Tenritata Towappatunru, artinya tak dapat dibatasi kemauannya dan orang yang menundukkan. Gelarnya sebagai Raja Palili di Soppeng “Datu Mario Riwawo”, diberikan oleh ibunya semasa dalam pengasingan di Gowa, nama panggilannya Daeng Serang.

Aru Palakka artinya raja di Palakka. Latenritata dinobatkan oleh Hadat Tujuh Bone menjadi raja di Palakka pada tahun 1660, seusai berkonsultasi dengan Jennang Tobala untuk melakukan perlawanan terhadap Gowa. Nama julukannya yang terkenal dikalangan masyarakat Bone ialah “ Malampee Gemmekna Petta Torisompae”, artinya yang panjang rambutnya dan raja yang disembah. Nama julukannya tersebut mencerminkan keberadaan Aru Palakka yang sangat panjang, karena selama dalam perjuangan melawan Gowa (1660-1667), dia tidak pernah memotong rambutnya, sehingga sangat panjang. Rambutnya selama itu baru dipotong setelah perjuangannya memerdekakan Bone berhasil, dan rambutnya yang dianggap bertuah itu masih disimpan sampai sekarang (dalam bak kaca) bersama-sama dengan benda-benda “arajang” Kerajaan Bone. Nama Islamnya Sultan Saaduddin. Nama anumertanya Matinroe ri Bontoala. Jadi nama lengkapnya “La tenritata Towappatunru Daeng Serang Datu Mario Riwawo Aru Palakka Malampee Gemmekna Petta Tori sompae Matinroe ri Bontoala”. Bahkan masih beberapa lagi nama gelarnya sebagai raja dari suatu kerajaan palili, misalnya: Datu Pattiro, Raja bantaeng, Datu Lamuru, dan lain-lain.

Namun namanya yang popular dalam sejarah ialah Aru Palakka, yang artinya Raja Di palakka. Palakka adalah kerajaan palili (kerajaan otonomi) dalam wilayah kerajaan Bone.

Menurut tradisi Kerajaan Bone bahwa yang berhak menjadi raja di Palakka, berhak pula menjadi raja di Bone, namun tidak semua Raja Bone pernah menjadi raja di Palakka.

Berdasarkan garis keturunan tersebut Aru Palakka adalah seorang pangerang Bone dan Soppeng, sehingga dia dipandang seorang tokoh sentral dan representative, yang dimiliki legitimasi untuk memimpin perjuangan merebut kemerdekaan Bone dan Soppeng dari Gowa.

(Sumber : Aru Palakka Dalam Perjuangan kemerdekaan Kerajaan Bone, oleh. Drs. A. Sultan Kasim)


Read More......

Senin, 20 Oktober 2008

Halal Bihalal Mahasiswa dan Masyarakat Bone

dari Bone untuk semua itulah Tema yang diangkat pada acara Halal Bihalal 1429 H, yang digelar di Balai Prajurit Jenderal M Jusuf (Balai Manunggal), Makassar, senin 20/10/08.

Kegiatan ini berjalan dengan sukses, ini terlihat dari antusiasme Mahasiswa dan masyarakat Bone yang hadir pada kegiatan tersebut.

Pada kegiatan tersebut Kepmi Bone Merangkaikan dengan peluncuran website dengan alamat www.kepmibone.org, yang dilakukan oleh Bapak wakil Bupati Bone A.Said Pabokori yang didampingi oleh Bapak Ilham Arief Sirajuddin. Pada situs tersebut akan menyajikan informasi mengenai kegiatan kemahasiswaan maupun informasi mengenai Bone.

A. Said Pabokori dalam sambutannya mengaku bersyukur dengan kegiatan tersebut membuat ribuan Mahasiswa dan Masyarakat Bone berkumpul bersama-sama.

Acara diakhiri dengan hikmah halalbihalal yang dibawakan Ustad Othman Shihab.









Read More......